Rabu, 03 September 2008

PERBANDINGAN ANTARA PASAR MALIOBORO DENGAN PASAR YOTEPA JAYAPURA PAPUA

Oleh : Emus M Gwijangge

Ekonomi kerakyatan bangsa Indonesia merupakan suatu kedaulatan masyarakat sehingga pemerintah kotamadya Yogyakarta mempersiapkan tempat pasar Malioboro untuk perdagangan kota Yogyakarta.

Pasar Malioboro menjadi pasar central kelompok Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika dan kelompok Bhineka Tunggal Ika, pada tanggal 4 Juli 2008 jam 08.00 WIB turun ke lapangan langsung untuk mengambil data atau penelitian sehingga pasar tersebut melihat kondisi bangunan maupun pedagang sedikit tidak rasa baik. Maka pedagang lain berjualan di pinggir jalan atau di bawah tanah di pasar Malioboro, berbagai macam pedagang berjualan pakaian adat Jogja (baju batik) maupun alat pasar tradisional seperti coveni menjual nasi kuning, es sirop, kopi, juga banyak hal yang terlibat alat-alat tersebut pengunjung ada tertarik berbagai macam barang – barang. Dengan jumpai di Pasar Malioboro, situasi masyarakat perdagangan rakyat sibuk dengan kegiatan – kegiatan yang sedang berlangsung sehingga kamipun cukup merasakan suasana Pasar Malioboro yang begitu ramainya dan pedagang cukup padat dengan berbagai macam pedagang dan juga suasana Pasar Malioboro ini di banding dengan salah satu pasar di Kotamadya Jayapura sangat jauh dalam bangunan, gedung pasar maupun pengunjung / pembelanja juga sangat kurang pembelanjapun, hasil pendapatan dalam satu hari Rp. 300.000 – Rp. 500.000 di Kota Jayapura . Sedangkan kami wawancara dengan salah satu pedagang namanya Yolanda. Di pasar Malioboro mengatakan dalam satu hari kadang – kadang Rp. 2.500.000 sampai 3.000.000. sehingga Kepala pengelola pasar juga boleh disiapkan Prasarana Pasar untuk menjual dengan baik.

Tidak ada komentar: